Senin, 21 Oktober 2019

MANUSIA-MANUSIA KASMARAN

Ini bukan tentang dua orang sejoli yang saling merindu karena waktu yang sama sekali tidak memberi kejelasan tentang sebuah pertemuan .

Bukan tentang kisah anak milenial yang saling menyatakan cinta dan memberi coklat dan bunga sebagai tanda kepalsuan cinta.

Dan bukan juga tentang si fulan dan si fulanah yang mencintai dalam diam dan disaksikan bintang di malam hari saat mereka saat bermanja dengan sang pencipta karena ingin disatukan dengan sang kekasih

Tapi hanya sebongkahan cerita klasik tentang kehidupan manusia yang telah jatuh dalam keindahan dunia.
Dengan banyak kata manis dan pantun-pantun cinta untuk membawanya semakin dalam ke sebuah lembuswana cinta
Yaa, mata hatinya buta dan jari jemari nya menjadi lemas, fikirannya terbawa dan melayang ke nirwana,Hingga tak sadarkan diri !

Kefanaan membuatnya terpesona, hingga terus membayangi mimpi
Raga merasakan de javu berkali-kali, dan terus tenggelam bagaikan menatap kekasih yang nyata semu.

Makassar, 21 Oktober 2019
IR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar